Wednesday, November 23, 2011

NERAKA ATAU SURGA: Pilihan Hidup

Apakah neraka dan surga itu ada? pernahkah Anda takut mati? pernahkan Anda merasa terus bersalah setelah melakukan dosa atau pelanggaran?
Surga dan neraka bukan hanya sebuah tempat setelah mati, karena saat di dunia ini saja kita dapat merasakan keadaan neraka dan surga. Keadaan jiwa yang sedih, takut, marah, kecewa, sakit, tersendiri, dan bersalah adalah bentuk atau wujud dari adanya Neraka yang tak terlihat.
Sedangkan surga sebaliknya, keadaan yang senang, gembira, percaya, berharap, sayang, cinta, peduli, benar dan baik, dapat dialami sekarang saat kita tinggal dunia ini. Maka tanpa harus menunggu mati, Neraka dan Surga adalah pilihan hidup sekarang.

Awalnyan manusia disiapkan untuk tinggal di surga atau tempat yang indah dan damai, makanya tidak heran bila semua manusia berusaha mencari kedamaian dan kesenangan dengan cara liburan, pesta, dan bersemedi. Sayangnhya semua kegiatan itu dapat dialami bila seseorang memiliki uang. Kemudian orang mulai berlomba-lomba bekerja dan mencari uang, namun ketika uang di dapat, pesta dan liburan tidak dapat memberikan kesenangan dan kegembiraan yang tetap. Sebab bila pesta dan liburan itu selesai, maka perasaan senang dan gembirapun hilang.

Lalu bagaimana memperolah kesenangan dan kegembiraan yang tetap? Perlu juga diketahui mendapatkan Neraka tidak perlu dicari, karena lebih mudah melakukan dosa daripada melakukan yang benar. Memperoleh Surga memerlukan upaya, tapi sayangnya kekuatan kita ada batasnya. Maka kita butuh pertolongan untuk dapat mengalami surga di dunia ini. Surga dan Neraka adalah pilihan Anda. Pemilik surga pernah datang ke dunia, Dialah pencipta manusia, Dialah yang tahu untuk apa kita hidup, Dialah yang menyediakan surga, kesenangan dan dan kegembiraan yang tetap. Dia bernama Yesus, Yeshua(Ibr), Jesus (Ingg), Isa (Arb). Terimalah pribadi-Nya dalam hidupmu, dan rasakan surga sekarang juga, karena Dia siap menerima Anda apapun keadaan Anda sekarang. Dosa-dosa Anda akan diampuni, sakit Anda akan disembuhkan, kesedihan Anda akan dihiburkan, kesuraman menjadi kegembiraan. Cobalah dan pasti Anda tidak menyesal.

Monday, May 23, 2011

Kebahagiaan dan Akitivitas hidup

Kebahagiaan seseorang dalam hidup bisa dilihat dari perilakunya sehari-hari. Selain rajin ikut kegiatan rohani, penelitian menunjukkan bahwa sering pergi ke museum juga termasuk ciri-ciri orang yang puas dan bahagia dengan hidupnya.

Dalam sebuah penelitian di Norwegia, pergi mengunjungi museum memiliki pola hubungan yang sama dengan menonton acara kebudayaan seperti pameran lukisan dan festival tari tradisional. Hobi menonton acara kebudayaan juga menunjukkan seseorang lebih bahagia.

Hubungan antara perilaku tersebut dengan kebahagiaan hidup dan kesehatan jiwa secara umum teramati baik pada pria maupun wanita. Namun pada pria pengaruhnya relatif lebih besar yakni 9 persen, dibandingkan pada wanita yang hanya sekitar 3 persen.

Hasil penelitian ini sudah disesuaikan dengan berbagai faktor yang bisa mempengaruhi aspek psikologis, termasuk kebiasaan merokok, konsumsi alkohol serta faktor sosial dan ekonomi. Bahkan dalam penelitian ini, kebiasaan olahraga terbukti mempengaruhi kebahagiaan.

Penelitian yang dipimpin oleh Koenraad Cuypers dari Norwegian University of Science and Technology ini melibatkan 50.000 partisipan yang diamati terus menerus selama 3 tahun. Aktivitas kebudayaan yang diamati antara lain pergi ke museum, pameran seni, konser musik dan film.

Selain lebih bahagia, partisipan yang gemar menonton aktivitas kebudayaan juga menunjukkan kecenderungan lain. Di antaranya 14 persen lebih puas dengan hidupnya, 13 persen lebih jarang merasa gelisah dan 12 persen lebih jarang mengalami depresi.

Dalam laporannya yang dimuat dalam Journal of Epidemiology & Community Health, Cuypers mengatakan bahwa aktivitas tersebut diyakini mempengaruhi fungsi otak, pikiran dan sistem kekebalan tubuh. Kebiasaan ini juga sangat mempengaruhi kesehatan dengan mengurangi level stres.

Monday, March 7, 2011

Tingkatkan kemampuan mengingat dengan bernyanyi

Ada banyak kegiatan yang memainkan peran penting untuk meningkatkan memori dan bernyanyi adalah salah satunya. Bernyanyi dapat meningkatkan memori dengan berbagai cara.

Hidup di kota besar dengan tingkat kesibukan yang tinggi membuat banyak orang tidak memiliki waktu untuk dirinya sendiri yang kemudian mengeksplorasi diri dalam kondisi yang keras, yang akhirnya mengakibatkan penurunan memori.

Orang yang tertekan biasanya mengalami peningkatan detak jantung hingga batas tertentu. Bila bernyanyi bisa mengurangi detak jantung, artinya juga bisa mengurangi tingkat stres yang merupakan penyebab utama dari gangguan memori, seperti dilansir Hubpages, Senin (7/3/2011).

Selain itu, beberapa penelitian di berbagai tempat mencapai kesimpulan yang sama bahwa bernyanyi dapat meningkatkan memori karena musik dapat mengubah suasaha hati dan meningkatkan energi sehingga dapat menurunkan risiko depresi.

Oleh karena itu, bernyanyi juga dijadikan terapi untuk pengobatan orang dengan penyakit Alzheimer (hilangnya memori otak). Meski pasien Alzheimer telah kehilangan kemampuan berkomunikasi, tetapi mereka masih bisa menikmati musik yang juga membantu meningkatkan kemampuan memori.

Bernyanyi untuk meningkatkan memori tak hanya membantu secara psikologis tetapi juga secara fisik, karena kebanyakan masalah kesehatan pada akhirnya dapat mengakibatkan penurunan memori.

Bernyanyi juga bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang diwakili oleh tingkat A immunoglobin dan kortisol, yang biasanya menandai sistem kekebalan tubuh meningkat.

Bernyanyi membantu orang untuk bersantai, perubahan mood yang lebih baik, meningkatkan tingkat kepercayaan diri, yang kesemuanya dapat membuat kemampuan memori yang lebih baik.

Tuesday, February 22, 2011

A Prayer for a Pure Conscience

I need you to teach me day by day, according to each day’s opportunities and needs. Give me, O my Lord, that purity of conscience which alone can receive, which alone can improve your inspiration. My ears are dull, so that I cannot hear your voice. My eyes are dim, so that I cannot see your gifts. You alone can quicken my hearing, and purge my sight, and cleanse and renew my heart. Teach me to sit at your feet and to hear your Word. Amen.

Wednesday, February 9, 2011

Mati dan hidup di tangan siapa?

Gajah mati meninggalkan gading. Harimau mati meninggalkan belang.
Manusia mati meninggalkan nama: nama baik, nama buruk, nama harum
dan nama busuk. Yang mana yang kira-kira akan Anda tinggalkan?
Pernahkah terpikirkan oleh Anda? Ya, salah satu cara untuk meninggalkan nama
baik adalah dengan memanfaatkan kekuatan sepenuh hati secara
konsisten di setiap pekerjaan yang kita lakukan dimanapun kita
berada. Simak yang berikut.

Kualitas prima. Siapa yang tidak kenal dengan Mozart, si genius
dalam musik klasik yang karyanya sampai saat inipun masih bisa
dimainkan dan dinikmati banyak orang di seluruh dunia. Menjelang
akhir hidupnya, ia kehilangan penglihatannya. Namun, karena ia
selalu melakukan pekerjaannya dengan sepenuh hati, ia pantang
menyerah. Ia tetap berkarya, dan hasilnyapun luar biasa. Jadi, bisa
kita lihat bahwa segala sesuatu yang dikerjakan dengan sepenuh hati
pastinya akan membuahkan hasil yang `sepenuh hati' juga, yaitu hasil
yang terbaik yang bisa kita persembahkan.

Layanan prima. Lain Mozart, lain pula dengan Ibu Teresa dan Florence
Nightingale. Kedua ibu ini juga mendedikasikan seluruh hidup mereka
dengan sepenuh hati untuk melayani banyak orang. Ibu Teresa melayani
kaum papa di Asia Selatan, sedangkan suster Florence memberikan
perawatan kepada para korban yang luka dalam perang. Dengan
kesungguhan mereka memberikan layanan, mereka berhasil membuat
perubahan di dunia yang mereka layani. Mereka juga berhasil
mengukir `nama baik' karena layanan sepenuh hati yang mereka berikan.


Solusi prima. Bagaimana dengan Thomas Alva Edison si penemu bola
lampu listrik? Tahukah Anda berapa kali percobaan yang harus ia
lewati untuk sampai pada penemuan spektakuler tersebut. Ya, Anda
benar, ia harus melewati bukan 10 kali kegagalan, bukan juga 100
kali kegagalan, tetapi mendekati 1000 kegagalan dulu sebelum
akhirnya berhasil. Ia belum puas ketika belum menemukan solusi yang
terbaik dari apa yang dicarinya. Keinginannya untuk bekerja sepenuh
hati inilah yang mampu mendorongnya untuk terus berusaha dan bangkit
kembali dari kegagalan, serta bertahan sampai solusi terbaik
ditemukan. Ternyata keberhasilan ini tidak hanya bisa dimanfaatkan
oleh dirinya sendiri, tetapi oleh semua orang diseluruh dunia.

Kepuasan prima. Siapa yang senang jika pekerjaan yang dilakukan
dengan sepenuh hati berhasil dengan baik? Pastinya tidak hanya orang
lain saja yang puas menikmati hasil karya kita tersebut, tetapi
terutama adalah diri kita sendiri. Kita akan bangga dan puas melihat
hasil karya kita dan melihat orang lain puas menikmati hasil karya
kita. Kepuasan inilah yang bisa menjadi `vitamin' dan penambah
semangat untuk melakukan pekerjaan berikutnya dengan sepenuh hati
juga. Kepuasan ini juga mendorong orang lain untuk `mencari' kita
dan `mengandalkan' kita dalam segala hal yang kita lakukan.

Apa yang dikerjakan hari-hari ini menentukan karir dan masa depan, bahkan 'hidup dan matinya'nya seseorang.

Anda memiliki otak untuk berpikir. Anda memiliki kaki untuk
melangkah. Jadi Anda pasti mampu memilih arah yang Anda tuju dan
mengendalikan kemana arah yang melangkah.

Dr. Seuss, Oh, The Places You'll Go!, Random House

Wednesday, January 19, 2011

Bekerja Yang Nikmat

Perkembangan informasi yang semakin mudah diperoleh, membantu sebuah perusahaan atau pribadi untuk membandingkan dirinya dengan yang lain. Dampaknya peningkatan kualitas organisasi dan pribadi semakin dituntut lebih baik.

Dalam dunia pendidikan dikembangkan kurikulum berbasis kompetisi dan bancmarking. Begitu pula terjadi dalam dunia usaha muncul program-program peningkatan kualitas pelayanan seperti smart exellence, service by heart, dan jenis program lainnya.
Bagi karyawan tentu peningkata mutu kualitas yang diinginkan perusahaan berdampak kepada tuntutan kerja yang lebih ketat dan tegas. Sehingga kadang-kadang karyawan merasa bekerja sebagai tekanan yang tidak pernah berakhir, bahkan di akhir pekanpun sejumlah tugas kantor harus dibawa sebagai pekerjaan rumah.

Tidak sedikit para pekerja membenci hari senin, (i hate monday) karena setelah libur dua hari mereka harus kembali siap menanggung beban pekerjaannya.
Jadi bagaimana supaya bekerja bisa selalu terasa nikmat? Salah satu cara yang ampuh adalah dengan merubah cara pandang sebuah pekerjaan sebagai kegiatan yang menghibur dan berguna untuk diri sendiri dan orang lain. Selain dapat memotivasi kerja, pola pikir yang demikian dapat menghasilkan hasil pekerjaan yang lebih baik dan memuaskan.

Membangun motivasi kerja harus dilakukan setiap hari, begitupun dalam mengevaluasi kerja harian. Rayakan setiap pekerjaan dengan kegiatan yang menghibur terutama bila beban tugas meningkat. Jangan biarkan ketakutan gagal dan kekuatiran memeras energi kerja, alihkan dengan memulai mengerjakan apa yang bisa dilakukan sekarang. Mulailah bekerja yang nikmat.